Semburan lumpur tiba-tiba terjadi di Desa Tempuran, Kecamatan Demak. Saat ini, pantauan di lokasi menunjukkan bahwa semburan lumpur yang terjadi di kamar seorang warga RT 4 RW 1 telah mereda. Hanya terlihat angin lembut membentuk gelembung lumpur kecil dari lubang yang terbentuk. Sisa lumpur dari semburan masih memenuhi kamar seluas 3 meter persegi tersebut dan kamar tersebut kini telah dipasangi garis polisi.
Semburan lumpur di Demak setinggi 2 meter telah terjadi kurang lebih 6 jam. Salah satu anak pemilik rumah, Fatkur Rohman, menyatakan bahwa kejadian dimulai sekitar pukul 18.30 WIB, dan lumpur berhenti keluar sekitar pukul 01.30 WIB. Namun, sisa gas masih terlihat melembung hingga siang ini.
ADia menjelaskan bahwa insiden tersebut dimulai dengan suara letupan kecil, diikuti oleh suara gemuruh seperti ledakan. Semburan lumpur tersebut mengakibatkan lantai kamar pecah dan terlempar. Kemudian, semburan lumpur setinggi dua meter muncul, disertai aroma gas mirip belerang.
Beruntungnya, tidak ada yang berada di dalam kamar saat peristiwa itu terjadi. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya, di lokasi kamar tersebut pernah dibangun sumur bor dengan kedalaman 108 meter. Namun, setelah layanan PDAM diperkenalkan, sumur tersebut ditutup.
Saat ini, orang tua Fatkur tinggal sementara di rumah saudara, mengikuti rekomendasi Kapolsek. Pejabat pemerintah telah datang ke lokasi untuk melakukan uji lab. Sampai sekarang, kamar tersebut diminta untuk dibiarkan selama sekitar satu minggu.
Ia juga diminta untuk menjauhkan potensi pemicu api dari lokasi kamar tersebut. Ia juga disarankan untuk menjaga pintunya tetap terbuka agar gas di dalam bisa keluar semua dan hindari percikan api seperti korek api.
