Inflasi Diprediksi Terjadi di Sumut pada Bulan Desember – Waspada Online

by -105 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat terpantau berfluktuasi di bulan Desember ini.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan harga cabai merah dan cabai rawit terpantau mengalami penurunan yang cukup tajam. Cabai merah ditransaksikan turun sekitar 17% dibandingkan dengan rata-rata bulan November. Dan untuk cabai rawit juga mengalami penurunan sekitar 21% dibandingkan dengan harganya satu bulan yang lalu.

“Sementara itu, minyak goreng kemasan mengalami penurunan sekitar 6%, termasuk juga harga gula pasir yang turun sekitar 6%. Selain komoditas strategis yang mengalami penurunan tersebut, sejumlah kebutuhan pangan lainnya seperti daging ayam naik sekitar 12%, telur ayam naik sekitar 2%. Bawang merah juga naik sekitar 25%, dan bawang putih naik sekitar 4%,” tuturnya, Sabtu (30/12) sore.

Harga beras medium dan premium juga mengalami kenaikan selama bulan Desember ini sekitar 3,7 %. Selain itu harga tomat juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan di bulan Desember ini. Varian harga tomat di pasaran yang biasanya bergerak dalam rentang Rp4.000 hingga Rp7.000 per Kg, saat ini ditransaksikan dalam rentang Rp12.000 ribu hingga Rp18.000 per Kg nya.

“Selain komoditas tersebut, sejumlah harga penyumbang inflasi lainnya di bulan Desember ini adalah kenaikan harga emas dan kenaikan harga tiket pesawat. Jika mengacu kepada sejumlah harga yang terbentuk di pasar, tekanan inflasi di Sumut pada dasarnya lebih rendah dibandingkan dengan tekanan inflasi di awal bulan Desember,” ungkapnya.

Ia menilai inflasi di bulan Desember ini masih akan di bawah 0,36%, yang nantinya akan menggiring inflasi pada tahun 2023 berada dalam rentang 0,19% hingga 0,21%. Laju tekanan inflasi di Sumut selama tahun 2023 terpantau masih akan bergerak dalam rentang bawah target Bank Indonesia. Pengendalian inflasi di Sumut selama tahun 2023 bisa dikatakan berhasil.

“Sejumlah catatan penting perlu menjadi perhatian pemerintah Sumut ke depan. Dimana belanja masyarakat belakangan terus mengalami pelemahan. Di sisi lain harga komoditas yang melemah justru menjadi ancaman bagi daya beli petani terlebih petani hortikultura. Sisi pasokan sangat rentan dengan gejolak harga yang terbentuk dan cenderung di bawah harga keekonomian. Seperti salah satunya adalah harga cabai yang dibawah harga keekonomiannya saat ini,” tandasnya. (wol/eko/d1)

Editor: Ari Tanjung