Peneliti Politik Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, menilai bahwa efek Jokowi pada Pemilu 2024 tidak akan memiliki dampak besar pada perolehan suara capres-cawapres. Hal ini terutama berlaku bagi pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang disebut mendapat dukungan dari Jokowi.
Menurutnya, popularitas dan kepuasan terhadap kinerja Jokowi tidak sebesar pada Pemilu 2014 dan 2019. Jika efek Jokowi masih cukup tinggi, maka elektabilitas Prabowo-Gibran seharusnya sudah melewati 50%. Namun, lembaga survei masih mencatat elektabilitas pasangan ini di bawah 50% hingga nyaris satu bulan sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Lili Romli menyatakan, “Terbukti dengan survei elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran. Jika ada ‘Jokowi effect’, seharusnya pasangan ini sudah melewati batas psikologis elektabilitasnya, tapi kenyataannya tidak.”
Meskipun demikian, Prabowo-Gibran dan tim pemenangannya terus berkampanye untuk memenangkan Pemilu 2024 hanya dalam satu putaran. Mereka yakin bisa mengantongi 50% + 1 suara pada hari pemungutan suara. (wol/bloomberg/pel/d2)
