Sumatera Utara Memasuki 10 Besar Provinsi Dengan Tingkat Inflasi Terendah di Indonesia

by -136 Views

Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatatkan inflasi terendah, yaitu 2,25% (y/y) pada Desember 2023. Sedangkan inflasi nasional pada Desember 2023 (y/y) mencapai 2,61%.

Hal ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024 yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan dihadiri oleh Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin bersama dengan gubernur-gubernur lainnya di Indonesia melalui zoom pada Rabu (3/1).

Mendagri Tito Karnavian menyatakan bahwa ada 10 provinsi dengan inflasi gabungan kota terendah, di antaranya Sulteng, DKI, Kalbar, Sulbar, Sumbar, Sumut, Kaltara, Kalsel, dan NTT. Sedangkan Aceh menjadi yang terendah.

Selain itu, ada juga provinsi-provinsi lain yang mencatatkan nilai inflasi di atas 3%, hal ini menjadi perhatian bagi para kepala daerah dalam menjaga stabilitas daerahnya. Rakor Pengendalian Inflasi bertujuan untuk memberikan perhatian kepada daerah-daeah dengan inflasi tinggi dan menyampaikan upaya-upaya dalam mengendalikan inflasi di daerah tersebut.

Mendagri Tito juga meminta para Gubernur untuk melakukan rakor dengan para bupati/walikota yang masih memiliki inflasi tinggi. Hal ini juga diikuti dengan pendataan seluruh potensi lahan di wilayah mereka untuk percepatan tanam agar masa panen lebih cepat.

Hassanudin, Penjabat Gubernur Sumut, menyambut baik kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan oleh TPID Sumut dalam mengendalikan inflasi sehingga Provinsi Sumut dapat mengendalikan inflasi dengan baik.

Namun, Hassanudin juga menyampaikan bahwa gangguan cuaca dan elnino juga menjadi faktor hambatan dalam mengendalikan inflasi. Dia juga menekankan pentingnya integrasi setiap daerah dalam mengatur pola tanam untuk komoditas cabai.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut IGP Wira Kusuma, integrasi antar daerah dalam mengatur pola tanam dan pendataan luas lahan pertanian menjadi penting untuk mengendalikan harga komoditas.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin menyebutkan bahwa komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Desember 2023 di antaranya beras, cabai merah, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, gula pasir, emas perhiasan, dan angkutan udara.

Nurul juga menyarankan agar Sumut menyediakan tempat penampungan untuk produk tanaman musiman seperti cabai dan tomat, sehingga dapat mengendalikan harga komoditas yang panennya musiman.

BPS Sumut juga akan menambahkan indeks harga konsumen (IHK) di beberapa kabupaten di tahun 2024.