MEDAN, Waspada.co.id – Kinerja pasar saham di Asia menguat setelah mengalami tekanan besar pada perdagangan sehari sebelumnya. IHSG juga memiliki peluang yang sama untuk menguat pada perdagangan hari ini.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan bahwa penguatan pada pasar saham di Asia hari ini belum didukung oleh faktor fundamental yang kuat. Pasar menguat didorong oleh technical rebound.
“Di sisi lain, data inflasi akan dirilis pada hari Kamis dan Jumat, sementara data cadangan devisa di Indonesia naik dari $138.1 milyar menjadi $146.4 milyar secara bulanan (Desember). Namun, hal ini tidak mampu menyelamatkan kinerja IHSG dan Rupiah dari tekanan pada perdagangan kemarin,” ujarnya, Selasa (9/1).
Penurunan penjualan kendaraan roda dua pada bulan Desember sebesar 11,6% menjadi kabar buruk bagi pelaku pasar. Saat ini, pelaku pasar menanti rilis data penjualan eceran pada perdagangan besok.
“Data tersebut setidaknya bisa menjaga optimisme pelaku pasar untuk tetap berada di pasar. Di sisi lain, pasar keuangan domestik belakangan ini masih dibanjiri capital inflow, di mana asing masih masuk ke pasar keuangan domestik sehingga pasar keuangan domestik pada dasarnya masih sangat menarik di mata investor,” ungkapnya.
IHSG pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini diperdagangkan menguat pada level 7.300. Sementara itu, nilai tukar rupiah juga mengalami sedikit penguatan pada level 15.510 per Dolar AS. Demikian pula dengan harga emas yang menguat tipis di level $2.033 per ons troy.
“Peningkatan imbal hasil US Treasury yang disertai dengan penurunan kinerja USD Index pada perdagangan hari ini menjadi kabar baik bagi harga emas dan mata uang rupiah. Kinerja Dolar AS terbebani dengan melemahnya imbal hasil US Treasury dan penurunan kinerja USD Index,” tandasnya. (wol/eko/d1)
Editor: Ari Tanjung
