Berjuang Sama Saya Mayor Jenderal TNI (Purn) Suhartono Suratman

by -197 Views

Tono Suratman merupakan juniorku yang terpaut satu tahun di bawah saya. Kami sering bersama dan meskipun berbeda satu tahun, saya sangat akrab dengannya. Bisa dikatakan bahwa dia seperti adik kandung saya sendiri. Saat kami masih lajang, kami sering tinggal di rumah orang tua saya di Kebayoran Baru, di Jalan Kertanegara nomor 4. Saat itu, saya menjabat sebagai Danki dan dia sebagai Danton 1, akhirnya kami berdua berangkat ke Timor Timur. Dia ikut dalam Nanggala 28. Saya menggunakan nama sandi Kancil, sementara dia memimpin peleton 1 dengan nama sandi Kancil Satu. Di situlah saya melihat bagaimana Pak Tono bekerja sebagai perwira lapangan.

Sejak muda, sejak menjadi taruna, Pak Tono sangat aktif dalam olahraga. Dia pernah menjadi anggota tim nasional anggar dan tim renang AKMIL. Dia juga merupakan seorang penembak yang hebat. Saat menjadi perwira muda di Kopassus, dia juga menonjol. Saat saya menjadi Wakil Komandan Den-81, saya merekomendasikan kepada Pak Luhut selaku Komandan Den-81 untuk mengangkat Pak Tono sebagai Komandan Pasukan Katak Den-81. Sejak itu, saya sering bekerja sama dengan Pak Tono Suratman dalam menjalani operasi.

Dalam perjalanan kariernya, dia akhirnya menjadi komandan grup Parako di Kopassus. Dia juga menggantikan saya sebagai Danpusdikpassus. Kemudian, dia juga memimpin satuan tugas Rajawali yang terdiri dari kompi-kompi terbaik dari semua Kodam. Kompi-kompi tersebut kami latih khusus dalam taktik-taktik antigerilya yang kami sebut sebagai latihan pasukan pemburu. Setelah dilatih, satuan tugas Rajawali diturunkan di Timor Timur. Satgas ini sangat efektif dan menjadi cikal bakal dari Batalyon Raider yang dibentuk oleh Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Hal yang ingin saya ceritakan dalam penilaian ini adalah perjalanan hidup Pak Tono. Selain menjadi atlet anggar, dia juga merupakan penembak yang jitu. Dia juga merupakan perenang yang hebat, sehingga dia memimpin Pasukan Katak di Detasemen 81. Jabatannya adalah sebagai komandan Tim Pasukan Katak. Latihannya dilakukan bersama Kopaska Angkatan Laut. Selain itu, dia juga merupakan seorang penyelam dan penerjun freefall yang hebat.

Biasanya seseorang yang jago dalam freefall tidak pandai dalam menyelam, atau seorang penyelam tidak baik dalam freefall. Namun Pak Tono jago dalam keduanya, baik dalam freefall maupun menyelam sebagai Pasukan Katak. Pak Tono juga hebat dalam karate, sehingga saya mengatakan bahwa beliau merupakan seorang Perwira Angkatan Darat yang bisa menjadi contoh dan idola bagi anak buah serta generasi penerus.

Saat saya menjabat sebagai Menteri Pertahanan, kami memiliki tekad untuk memperbaiki SMA Taruna Nusantara yang merupakan sebuah lembaga di bawah naungan Kementerian Pertahanan. SMA Taruna Nusantara dibentuk oleh Pak Benny Moerdani. Saat saya masih menjabat sebagai Mayor, saya turut menyusun konsep awal dari SMA Taruna Nusantara untuk Pak Benny Moerdani.

Ketika saya menjabat sebagai Menteri Pertahanan, saya mencari orang yang cocok untuk menjadi kepala sekolah di SMA Taruna Nusantara. Saya bertanya, “Apakah Pak Tono Suratman bersedia menjadi Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara?”

“Bersedia,” jawab Pak Tono.

Bayangkan, jiwa besar dan patriotisme orang ini. Dia pernah menjadi asisten pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat. Dia pernah menjadi Pangdam Kalimantan. Dia sudah pensiun, namun bersedia menjadi kepala sekolah SMA Taruna Nusantara. Dia melihat SMA Taruna Nusantara sebagai wadah untuk membentuk kader-kader unggul bagi bangsa dan negara. Sebagai junior saya, Pak Tono adalah sosok yang layak untuk dipelajari mengenai kepemimpinan oleh generasi penerus.

Bagi para perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka pandai dalam menembak dan memiliki keahlian bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk menjadi berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-mayor-jenderal-tni-purn-suhartono-suratman/

Source link