MEDAN, Waspada.co.id – Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara akan menyediakan 10 ribu ton beras komersial untuk pihak penggilingan pada awal Februari 2024.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara, Arif Mandu, mengatakan bahwa untuk tahap pertama tahun 2024 yang dimulai pada Senin (5/2), mereka telah menyediakan 10 ribu ton beras.
“Antusiasme penggilingan dalam program yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2023 sangat besar,” ujar Arif pada Jumat (9/2).
Belum sehari program ini dibuka, telah tercatat sekitar 3.000 ton beras Bulog yang dibeli oleh penggilingan di Sumut.
“Hingga hari ini, Selasa, sudah disalurkan tiga ribu ton,” jelasnya.
Terdapat perbedaan antara program pendistribusian beras komersial ini antara tahun 2023 dan 2024. Pada tahun 2023, beras Bulog dapat diperoleh oleh penggilingan dan distributor, sedangkan pada tahun 2024 terbatas hanya untuk penggilingan.
“Ini sesuai dengan instruksi dari pusat. Sebelumnya, sepanjang tahun 2023, Bulog Sumut telah menjual 24 ribu ton beras komersial kepada penggilingan dan distributor yang dibagi dalam tiga tahap,” katanya.
Pada tahap pertama dan kedua, Bulog Sumut masing-masing menyediakan 10 ribu ton beras, dan pada tahap ketiga lima ribu ton beras.
“Tahap pertama dimulai awal November 2023, di mana pasokan habis terjual ke penggilingan dan distributor dalam waktu sekitar dua minggu. Kemudian, tahap kedua dibuka pada 27 November 2023 dan sudah selesai prosesnya. Adapun tahap ketiga dimulai pada pekan ketiga Desember 2023,” ungkap Arif.
Kebijakan untuk menjual beras ke penggilingan dan distributor ini sesuai dengan tugas pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang menginstruksikan Perum Bulog untuk menyalurkan 200 ribu ton beras komersial ke penggilingan padi dalam negeri.
“Langkah ini melengkapi upaya-upaya yang sudah dilakukan pemerintah, seperti distribusi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) serta bantuan pangan beras, untuk menekan harga beras yang masih tinggi,” jelasnya.
“Di Sumut, Bulog menjual beras komersial tersebut seharga Rp12.000 per kilogram ke penggilingan sesuai dengan instruksi pemerintah,” tambahnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
