Kemendag Bersikap Waspada, Pantau Retail Modern untuk Menjamin Stok Pangan

by -81 Views

JAKARTA, Waspada.co.id – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melakukan peninjauan ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan di ritel modern di Bali. Dia tidak ingin ritel luput dari pengawasan.

“Kami melihat langsung harga dan ketersediaan barang pokok di sini, jadi kami melihat semua jenis barang tidak hanya di pasar tradisional tapi juga ritel modern. Kami ingin memastikan bahwa harga stabil dan ketersediaan aman,” kata dia.

Di salah satu ritel modern di dalam mal di Denpasar, pekan ini, Jerry melihat bahwa beras SPHP, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, dan telur tersedia dengan baik, namun harganya fluktuatif.

“Ini untuk memastikan bahwa ketersediaan aman di lapangan dan bukan hanya dari Bulog, kami memastikan bahwa ritel kami memiliki ketersediaan yang aman meskipun harganya fluktuatif, namun dengan sudah memasuki masa panen, saya yakin hal ini akan memberikan situasi yang kondusif terkait harga dan ketersediaan,” katanya.

Salah satu komoditas yang mengalami fluktuasi di ritel modern di Kota Denpasar, Bali, adalah telur. Namun, hal positif yang terjadi adalah penurunan harga dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg.

Melihat kondisi tersebut, Kementerian Perdagangan ingin mendorong pemerintah daerah dan asosiasi untuk menjaga stabilitas harga agar tidak terjadi lonjakan harga apalagi jika ada upaya penimbunan. Untuk beras SPHP, ketersediaan dan harganya dinilai sesuai, yaitu Rp 54.500 per 5 kg dengan permintaan sekitar 10 ton per bulan di ritel tersebut.

“Stok beras mencukupi, sekitar 4 ton seminggu (pasokan) artinya Bulog telah memberikan langkah strategis untuk memastikan stok terjamin, tidak hanya di pasar tradisional tetapi juga di ritel modern,” kata Jerry.

Sementara untuk minyak goreng, ia melihat bahwa tidak ada ketersediaan Minyakita di tempat tersebut. Namun, stok minyak goreng premium yang tidak disubsidi pemerintah aman, dengan harga masih stabil di angka Rp 21.000 per liter.

Kementerian Perdagangan mengakui salah satu tantangan mereka dalam menyediakan barang pokok dengan harga terjangkau adalah kondisi El Nino. Namun, pemerintah tidak hanya fokus pada tantangan tersebut tetapi juga mencari solusi dari kondisi ini.

Ketua Aprindo Bali Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra juga mengakui bahwa cuaca belakangan ini menghambat proses distribusi barang kebutuhan pokok ke ritel modern di Pulau Dewata. “Ada kendala distribusi karena stok dari Jawa terkendala, yang menyebabkan keterlambatan,” katanya.

Menurutnya, saat ini stok barang pokok di ritel terjamin selama bulan Ramadhan, namun beberapa lokasi masih belum merata distribusinya terutama untuk beras SPHP. Selain itu, di Bali, gula dan tepung adalah barang yang paling dipantau karena permintaannya dapat meningkat 10-20 persen selama bulan Ramadhan.