Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa ia masih memantau perkembangan politik terkait kemungkinan pemerintahannya didukung oleh partai-partai pengusung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, termasuk PDIP. Dia tidak ingin berspekulasi terlalu banyak.
“Kita lihat perkembangan ya,” kata Prabowo singkat saat ditanya apakah PDIP dan partai lain akan masuk ke dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, di kediaman pribadi, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).
Prabowo menyampaikan hal tersebut setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Paloh menyatakan bahwa partainya mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran.
Prabowo menyambut baik keputusan Partai Nasdem untuk mendukung pemerintahannya di masa depan. Baginya, dukungan tersebut akan membuat pemerintahannya kuat dan bisa bekerja secara efektif.
“Terima kasih Pak Surya, terima kasih Nasdem. Kita sangat gembira saudara bersama kita,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sehari sebelumnya, Prabowo juga mengunjungi Kantor DPP PKB untuk bertemu dengan Ketua Umum partai tersebut, Muhaimin Iskandar. Setelah pertemuan, Prabowo menyatakan bahwa pihaknya menerima keinginan PKB untuk terus bekerja sama.
Sebagai informasi, pasangan Prabowo-Gibran didukung oleh empat partai politik yang duduk di parlemen. Dengan bergabungnya Nasdem dan PKB yang memberikan kode dukungan, hanya ada tiga partai parlemen yang belum mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu PDIP, PKS, dan PPP.
Prabowo pada Selasa (23/4) malam, mengatakan bahwa ia akan mulai membangun koalisi partai politik yang kuat untuk mendukung pemerintahannya setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih periode 2024-2029.
“Kita akan mulai bekerja untuk melakukan komunikasi politik dengan semua pihak, di mana kita akan mencoba membangun koalisi yang kuat dan efektif,” ujarnya.