Respons Survei Litbang Kompas, Pengamat: Kepercayaan dan Keyakinan Publik bersama Prabowo-Gibran

by -211 Views

Menurut pengamat politik dan Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, kepercayaan dan keyakinan publik terhadap pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang akan dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto terus berlanjut. Hasil survei terbaru dari Litbang Kompas menunjukkan bahwa kepercayaan ini didasari oleh berbagai faktor.

Menurut Ujang, survei tersebut menunjukkan bahwa publik memiliki kepercayaan tinggi terhadap kemampuan pemerintahan Jokowi dan masa depan pemerintahan Prabowo dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa seperti masalah ekonomi, kesehatan, dan lain-lain. Dia percaya bahwa Prabowo-Gibran memiliki potensi untuk membawa Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera, adil, dan dihormati di kancah internasional.

Ujang menyebut bahwa capaian ini merupakan momentum yang baik bagi Prabowo-Gibran untuk membangun Indonesia menjadi lebih kuat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam kurun waktu lima tahun setelah pelantikan pada 20 Oktober mendatang. Dia juga menambahkan bahwa masyarakat sangat bangga akan kemungkinan perubahan dan perbaikan yang akan terjadi di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Menurut Ujang, masyarakat Indonesia telah antusias untuk melihat Prabowo-Gibran melanjutkan kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf. Survei Litbang Kompas juga mencatat bahwa kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf selama dua periode cukup positif, bahkan meningkat di akhir masa jabatan.

Dari hasil survei Litbang Kompas, sebagian besar publik yakin bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran akan meningkatkan martabat negara di mata internasional, memperkuat pertahanan negara, meningkatkan nilai tambah pengolahan hasil alam, pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, swasembada pangan, program makan bergizi gratis, penyelesaian pembangunan IKN, dan pemberantasan korupsi.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh Litbang Kompas pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024 dengan 1.200 responden secara acak di 38 provinsi di Indonesia. Metode ini memiliki margin of error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan didanai oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

Source link