Kajian UUD 1945: Pertemuan Muzani & Prabowo

by -18 Views

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, telah menyampaikan hasil kajiannya mengenai tatanegaraan MPR RI kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk analisis terkait konstitusi negara yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45). Pertemuan antara Muzani dan Presiden Prabowo berlangsung selama sekitar satu jam. “Kami telah melaporkan sejumlah perkembangan dalam kajian tatanegaraan Majelis Permusyawaratan Rakyat, termasuk perspektif terhadap konstitusi Undang-Undang Dasar 1945,” ungkap Muzani seperti dilansir dari laman Republika pada Senin (3/2).

Menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan amandemen UUD 1945, Muzani menjelaskan bahwa kajian tatanegaraan yang disusun MPR RI mengakomodasi berbagai aspirasi yang berkembang di masyarakat. “Berbagai pemikiran yang sedang berkembang di masyarakat kami tampung dan dengar, sesuai dengan pandangan yang terus tumbuh di masyarakat,” kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra tersebut.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Muzani juga menyampaikan pandangan masyarakat terkait dengan pelaksanaan program prioritas pemerintah, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Kami berpendapat bahwa Program Makan Siang Bergizi adalah langkah yang baik dan proposal yang bagus, meskipun kami menyadari bahwa terdapat catatan dari masyarakat. Namun, catatan tersebut merupakan upaya perbaikan dan penyempurnaan dari pelaksanaan program makan siang bergizi,” jelasnya.

Beberapa catatan terkait MBG juga disampaikan kepada Presiden Prabowo, di antaranya terkait keterlambatan distribusi makanan di beberapa wilayah dan porsi lauk yang belum sesuai standar di beberapa tempat. Prabowo mengapresiasi semua catatan dan pandangan yang diberikan masyarakat sebagai langkah perbaikan pelaksanaan program makan siang bergizi yang mendapat perhatian besar dari masyarakat.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan hasil kunjungan ke beberapa negara selama tiga bulan terakhir, termasuk India dan Malaysia pekan lalu, sebagai bagian dari upaya memperkuat diplomasi, posisi, dan investasi Indonesia secara global. Muzani mengungkapkan bahwa semua perjalanan Prabowo ke luar negeri dilakukan demi kepentingan nasional. “Semua program sedang berproses dan beberapa di antaranya baru dimulai, oleh karena itu diperlukan kesabaran dari masyarakat,” tambahnya.