Nissan memutuskan untuk membatalkan rencana merger dengan Honda, menandai awal dari langkah-langkah drastis yang diumumkan untuk membalikkan keadaan perusahaan. Dengan berjalan sendiri, Nissan kini siap untuk mengambil alih kendali dan berjuang sendiri tanpa ketergantungan pada mitra. Langkah pertama yang diambil oleh Nissan adalah melakukan pemangkasan besar-besaran karyawan, dengan rencana untuk mengurangi 6.500 pekerjaan di pabrik mobil dan mesin mereka. Keputusan ini akan mempengaruhi 5.300 karyawan pada tahun fiskal 2025, dan 1.200 karyawan lagi pada tahun fiskal 2026.
Selain itu, Nissan juga berencana untuk menutup tiga pabrik dan mengurangi kapasitas produksi global sebesar 20%. Tidak hanya itu, mereka juga mempertimbangkan strategi penyederhanaan desain dan merencanakan peluncuran sejumlah produk baru, termasuk mobil listrik kompak dan minivan besar. Meskipun gagal dalam merger dengan Honda, Nissan masih berupaya untuk menjajaki kerjasama di bidang perangkat lunak dan kendaraan listrik dengan mitra lain.
Meskipun saat ini Nissan menghadapi tekanan besar, ada optimisme bahwa perusahaan ini mampu pulih sendiri atau melalui kerjasama baru dengan pemangku kepentingan lain. Dengan langkah-langkah yang ambisius ini, Nissan berusaha keras untuk kembali ke jalur yang benar dan menghadapi masa depan dengan mantap.
