Rekrutmen taruna Akademi Kepolisian (Akpol) dipastikan berjalan transparan oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo. Setiap peserta tes bisa melihat langsung hasilnya dan nilai peserta lain. Irwasum Polri menekankan bahwa rekrutmen dilakukan dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis untuk memastikan calon taruna dapat mengoreksi nilai mereka sendiri. Masyarakat diimbau untuk tidak percaya pada calo yang menjanjikan masuk kepolisian dengan imbalan uang. Pendaftar daring taruna Akpol sudah mencapai 8.016 orang per hari Jumat (28/2) dari total 116.732 pendaftar rekrutmen Polri secara keseluruhan.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa jalur untuk masuk Akpol hanya melalui jalur reguler. Irwasum Polri menjelaskan tahapan tes Akpol di tingkat panitia daerah dan pusat untuk memberi gambaran kepada masyarakat dan memastikan seleksi anggota Polri berfokus pada kemampuan individu. Proses rekrutmen ditujukan untuk melahirkan taruna yang mampu menjalani pendidikan dan pelatihan dengan baik. Tahapan tes di tingkat panitia daerah dan pusat mencakup berbagai aspek seperti tes jasmani, tes akademik, dan tes kesehatan untuk mengukur kesesuaian calon taruna dengan syarat dan ketentuan yang ada.
Irwasum Polri mendorong jajaran Polri untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya persiapan, latihan, dan kemampuan individu dalam mengikuti seleksi anggota Polri. Dengan demikian, diharapkan bahwa rekrutmen Akpol dapat melahirkan taruna yang kompeten dan berkualitas. Sebagai bagian dari upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas, Irwasum Polri memberikan penjelasan terperinci mengenai tahapan seleksi yang dilalui setiap calon taruna Akpol untuk memastikan keadilan dan objektivitas dalam rekrutmen anggota Polri.