Di bulan Ramadan yang penuh berkah, cahaya pertama kali menyala di rumah sederhana Ibu Dewi Sartika, seorang pedagang makanan di Desa Tualuh, Namorambe, Kabupaten Deliserdang. Air matanya pun tak terbendung ketika melihat cahaya lampu tersebut, menandakan kemerdekaan dari ketergantungan pada listrik tetangga. Program “Light Up The Dream” yang diluncurkan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara telah mewujudkan mimpi Ibu Dewi dan keluarga prasejahtera lainnya dengan menyebarkan cahaya kebahagiaan di bulan suci Ramadan.
Inisiatif kemanusiaan dari pegawai PLN UID Sumatera Utara ini merupakan bentuk kepedulian mereka yang rela menyisihkan sebagian pendapatan untuk menyinari kehidupan masyarakat yang masih berjuang di kegelapan. General Manager PLN UID Sumatera Utara, Agus Kuswardoyo, menjelaskan bahwa “Light Up The Dream” bukan hanya tentang instalasi listrik, tetapi juga tentang semangat kebersamaan untuk menerangi hidup sesama.
Pemberian kemandirian energi seperti yang dirasakan Ibu Dewi menggambarkan simbol kemerdekaan sesungguhnya. Listrik bukan sekadar tentang terang, melainkan juga tentang martabat, peluang, dan masa depan. Program ini tidak hanya mengubah malam mereka, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Melalui “Light Up The Dream”, PLN UID Sumut berhasil memberikan bantuan kepada 140 keluarga kurang mampu dan 27 rumah ibadah di seluruh Sumatera Utara. Bantuan itu tidak sekadar menjawab kebutuhan dasar, melainkan juga menjadi investasi sosial jangka panjang dengan dampak positif mulai dari pendidikan anak hingga kegiatan keagamaan di bulan Ramadan.
Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap cahaya yang menyala adalah benih untuk masa depan yang lebih cerah. Senyum Ibu Dewi dan anaknya, serta cerita Suryansyah, adalah bukti konkret bahwa cahaya kebersamaan dari PLN telah mampu menyentuh hati dan mengubah kehidupan satu keluarga demi satu keluarga di bulan suci Ramadan.