Nilai tukar rupiah mengalami tekanan berat akibat kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS), menurut analis Doo Financial Futures, Lukman Leong. Indonesia mendapatkan tarif sebesar 32 persen, sehingga rupiah akan tertekan sebagai salah satu negara yang terkena tarif reciprocal besar. Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif resiprokal terhadap mitra dagang AS pada Rabu, sebagai upaya untuk mengurangi defisit perdagangan global. Pasca pengumuman tersebut, Lukman Leong memperkirakan bahwa rupiah akan melemah lagi hari ini dan kemungkinan akan sangat volatile, serta memerlukan intervensi dari Bank Indonesia. Kurs rupiah diperkirakan hari ini akan berkisar antara Rp16.600 hingga Rp16.900 per dolar AS. Pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta, nilai tukar rupiah melemah sebesar 59 poin atau 0,36 persen menjadi Rp16.772 per dolar AS. Presiden AS, Donald Trump, telah memberlakukan kenaikan tarif baru kepada mitra dagang, termasuk Indonesia, dengan tarif sebesar 32 persen. Tujuan dari kenaikan tarif tersebut adalah menciptakan pemulihan pada industri negara-negara yang terkena tarif, guna mendorong ekonomi yang lebih kuat dan harga yang lebih rendah bagi konsumen AS.
Kebijakan Tarif AS Mengguncang Nilai Tukar Rupiah – Analisis Online
