Ferrari akan segera meluncurkan mobil listrik pertamanya, tetapi jangan berharap untuk melihatnya menggantikan supercar ikonik seperti 296 atau 12Cilindri. Meskipun bentuk pasti mobil ini masih dirahasiakan, Chief Product Development Officer Ferrari, Gianmaria Fulgenzi, menegaskan bahwa mobil listrik tersebut akan menjadi tambahan, bukan pengganti. Dalam sebuah acara pratinjau teknologi untuk mobil listrik, CEO Ferrari, Benedetto Vigna, juga menyatakan bahwa perusahaan harus menguasai semua teknologi yang ada. Namun, Ferrari yakin bahwa teknologi EV saat ini belum cukup matang untuk mendefinisikan ulang pasar supercar.
Menurut Fulgenzi, mobil listrik memiliki keunggulan fisika dalam bentuk torsi instan, namun juga memiliki kelemahan yaitu beratnya. Hal ini menjadi tantangan dalam menciptakan supercar yang mudah dikendalikan, lincah, dan responsif. Saat ini, mobil listrik yang paling menarik seperti Taycan Turbo belum bisa menyaingi mobil sport berbahan bakar konvensional. Ferrari tetap berkomitmen pada produk pembakaran internal murni, hibrida, dan listrik, dengan fokus saat ini pada mobil grand touring.
Ferrari tidak menutup kemungkinan elektrifikasi, dengan sejarahnya dalam menciptakan supercar hibrida terbatas sejak LaFerrari hingga F80. Meskipun masih ada beberapa hambatan teknis, Ferrari terus berupaya semakin memperbaiki teknologi listrik. Walaupun masih belum pasti kapan mobil listrik dari Ferrari akan diluncurkan, perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi ini untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Jadi, tunggu saja perkembangan selanjutnya dari Ferrari dalam meluncurkan mobil listrik mereka.
