Mendinginkan motor listrik mungkin sudah menjadi rutinitas yang sudah terbiasa dilakukan oleh para mekanik selama bertahun-tahun. Namun, ada ilmu pengetahuan yang lebih mendalam yang perlu diperhatikan agar setiap komponen didinginkan dengan optimal. Hal ini terungkap ketika perusahaan teknik Munro & Associates memutuskan untuk membedah dua motor traksi listrik dari Tesla Cybertruck dan Chevrolet Equinox. Perbedaan pendekatan dari kedua produsen ini sangat menarik untuk diamati.
GM, misalnya, memiliki pendekatan yang sederhana dalam mendinginkan motor listrik mereka. Mereka menggunakan motor sebagai sistem roda gigi untuk membuang oli ke saluran cor sehingga menghasilkan pendinginan efektif bagi berbagai komponen motor. Metode ini terbukti murah, sederhana, dan tidak membutuhkan daya tambahan dari baterai mobil. Di sisi lain, Tesla menggunakan metode yang lebih presisi dengan penggunaan pompa bertekanan tinggi untuk memaksa oli masuk ke komponen tertentu guna menjaga suhu motor tetap stabil.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Metode GM mungkin lebih sederhana namun kurang efektif di kondisi tertentu seperti ketika motor bekerja pada kecepatan tinggi. Sementara metode Tesla yang lebih presisi memerlukan lebih banyak energi dari baterai untuk menjaga suhu motor. Namun, ini juga memungkinkan Tesla untuk menggunakan material yang lebih murah dan meningkatkan efisiensi motor secara keseluruhan.
Kesimpulannya, ada beragam pendekatan yang dapat digunakan dalam mendinginkan motor listrik. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah produsen mobil lebih memilih efisiensi atau kesederhanaan dalam menerapkan teknologi mendinginkan motor listrik mereka. Hal ini membuktikan bahwa inovasi dalam dunia EV dapat dicapai dengan berbagai metode yang berbeda.





