IHSG Ditutup Bervariasi Menyusul Penguatan Tajam, Mengikuti Perkembangan Pasar Asia

by -148 Views

IHSG pada perdagangan sesi pertama berhasil mencatatkan kenaikan di atas 1%. IHSG mencapai level tertinggi 6.878,56 pada hari ini. Namun, pada sesi perdagangan kedua, IHSG mengalami tekanan namun masih ditutup menguat 0,41% di level 6.834,39. Kinerja IHSG pada hari ini tidak jauh berbeda dengan sejumlah bursa di Asia yang juga menguat.

Meskipun demikian, kinerja IHSG fluktuatif dengan sangat tajam pada hari ini. Salah satu faktor penguatan bursa adalah adanya kebijakan pemerintah yang membebaskan pajak pembelian rumah di bawah 2 milyar. Awalnya, pelaku pasar khawatir adanya tekanan karena meningkatnya tensi politik di Indonesia.

Pemerintah mendorong konsumsi masyarakat sebagai motor pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan tersebut. Belanja pembelian rumah dihitung sebagai konsumsi masyarakat. Dengan adanya kebijakan ini, pertumbuhan ekonomi ke depan bisa dipertahankan meskipun ada ancaman perlambatan kinerja ekonomi global.

Sementara itu, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan menjadi 15.865 per Dolar AS. Nilai tukar rupiah pada hari ini tidak jauh berbeda dengan pembukaan perdagangan. Rupiah sedikit mengalami tekanan karena meningkatnya imbal hasil obligasi AS.

Namun, rupiah tidak terlalu dipengaruhi oleh dinamika politik yang terjadi belakangan ini. Berbeda dengan bursa saham yang sempat terpuruk menjelang akhir pendaftaran Calon Presiden.

Tekanan terhadap rupiah semakin melemah dalam dua hari perdagangan terakhir. Namun, pada hari perdagangan besok akan ada rilis data inflasi yang bisa mempengaruhi ekspektasi pasar di masa depan.

Harga emas juga tidak bergerak signifikan selama sesi perdagangan. Harga emas diperdagangkan sekitar $1.970 per ons troy. Pergerakan harga emas dipengaruhi oleh ekspektasi imbal hasil Dolar AS di masa depan, serta perkembangan konflik di Timur Tengah.