Mempertahankan Kelompok Wanita Tani dengan Bantuan Alat Cultivator

by -126 Views

MEDAN, Waspada.co.id – Kabupaten Humbang Hasundutan adalah daerah dataran tinggi dengan ketinggian berkisar antara 330-2.075 meter di atas permukaan laut. Mayoritas pekerja di kabupaten ini bekerja di sektor pertanian, sebanyak 75.650 pekerja.

Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Medan aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat setiap tahun oleh dosen. Salah satu kegiatannya adalah kunjungan ke Kelompok Wanita Tani Sahabat di Desa Lumban Tobing, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. Kelompok ini didirikan pada tahun 2018 oleh Kepala Desa Lumban Tobing dan dipimpin oleh Ibu Rawati Sihite.

“Saat ini Kelompok Wanita Tani Sahabat terdiri dari 20 orang dengan mayoritas pendidikan terakhir adalah SLTA. Hasil pertanian dari kelompok ini adalah padi dan jagung,” kata Ketua Pengabdian Masyarakat Polmed, Angelia Maharani Purba, S.T., M.T, didampingi oleh Arlina Pratiwi Purba, S.E., M.Si, Dra. Heddy, Dipl. TESOL, M. Hum dan Eva Malina Simatupang, S.E., M.Si bersama mahasiswa Politeknik Negeri Medan, Rabu (25/10).

Saat ini, mitra masih menggunakan cara konvensional dalam pengolahan lahan, yaitu dengan menggunakan cangkul dan garu, sedangkan luas lahan yang harus diolah adalah 17.800 m2 – 22.600 m2 per orang. “Jika menggunakan cara manual, banyak lahan yang tidak dapat diolah secara maksimal, sehingga produktivitas hasil pertanian tidak maksimal,” ungkapnya.

Letak geografis Kabupaten Humbang Hasundutan yang terletak di dataran tinggi, yang hanya memiliki 0-2% lahan datar, juga berpengaruh dalam pengelolaan lahan secara manual, sehingga diperlukan teknologi untuk memaksimalkan pengelolaan lahan.

“Kami memberikan bantuan berupa 1 unit alat cultivator kepada mitra. Selain itu, tim pelaksana juga memberikan pelatihan pengoperasian alat, serta perawatan dan pemeliharaan alat, sehingga mitra dapat menggunakan alat dengan baik dan benar serta melakukan pengecekan dan pemeliharaan rutin alat,” ungkapnya.

Dari hasil pengabdian ini, menurut Ketua Kelompok Tani Wanita Sahabat, mitra sangat dibantu dalam memaksimalkan pengolahan tanah dengan cepat dan mudah. “Pengolahan tanah yang sebelumnya membutuhkan waktu 2 hari, sekarang selesai dalam waktu kurang dari sehari sehingga hasil pertanian dari mitra meningkat. Perangkat Desa Lumban Tobing yang ikut dalam kegiatan ini sangat berharap kegiatan ini dapat membantu kelompok tani wanita lainnya yang ada di desa mereka,” tandasnya. (wol/eko/d2)

Editor: Ari Tanjung