Kekayaan Harta Rp310 Miliar
JAKARTA, Waspada.co.id – Perjalanan panjang Bahlil Lahadalia, dari sopir angkot, kemudian diangkat menjadi Kepala BKPM / Menteri Investasi dan kini dipercayai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri ESDM pada hari ini, Senin (19/8).
Bahlil Lahadalia yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BKPM / Menteri Investasi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif.
Bahlil dilantik sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019, kemudian Bahlil diangkat menjadi Menteri Investasi pada 28 April 2021.
Sebelum menjadi pengusaha besar hingga pejabat di Indonesia, Bahlil mempunyai kisah hidup yang panjang. Salah satunya pernah menjadi sopir angkot.
Kisah Bahlil dari Sopir Angkot Jadi Menteri
Bahlil memulai kariernya sebagai sopir angkot hingga membuka usaha sendiri. Kesuksesannya pun dijawab saat dirinya dipilih sebagai Ketua Hipmi.
“44 tahun lalu, seorang bayi laki-laki lahir di Desa Gunung Api Utara, di Kampung Batu Angus. Bayi tersebut menyelesaikan sekolah dasar di Banda, lanjut ikut orang tua di Papua. Bertransformasi dari hidup susah, pernah menjadi kondektur dan sopir angkot, lalu bisa menjadi Ketua Umum HIPMI, yang baru kali itu berasal dari Timur. Kini, 44 tahun kemudian, dipercaya oleh Bapak Presiden untuk mengemban amanah menjadi Kepala BKPM. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan,” jelas Bahlil dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Bahlil menjelaskan bahwa kualitas mahasiswa diuji dalam tiga hal, yaitu profesionalisme, intelektualitas, dan ilmuwan. Profesionalisme diukur dari kemampuan spesifik, yaitu dari ilmu yang ditekuni.
Intelektualitas yaitu kemampuan untuk menguasai berbagai macam ilmu seperti politik, hukum, sosial, dan lainnya. Ilmuwan adalah memiliki tingkat kemampuan untuk mentransfer ilmu kepada orang lain.
Profil Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia lahir di Maluku Utara pada 7 Agustus 1976. Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, Bahlil Lahadalia memiliki catatan profesional yang panjang.
Pada tahun 2003, namanya tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.
Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan dengan gaji yang tinggi, Bahlil memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan sendiri. Inilah awal kesuksesan pria Papua ini.
Melihat begitu banyaknya sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, Bahlil Lahadalia membuka peluang untuk membuka usaha. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk.
Ketua Hipmi periode 2015-2019
Pada tahun 2015, karirnya sebagai wirausaha semakin lengkap saat Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), peserta memilih Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019. Bahlil juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (Hipmi-Europe Trade Mission 2018).
Bahlil lulus dari Sekolah Tinggi Ekonomi, Port Numbay Jayapura, Papua dan Universitas Cendrawasih di Jayapura untuk gelar masternya.
Semasa kuliah, ia dikenal sangat aktif sebagai pengurus senat mahasiswa hingga bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengantarkannya ke posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.
Rincian Harta Kekayaan Bahlil
Mengutip LHKPN, Bahlil Lahadalia mempunyai total harta kekayaan Rp310 miliar. Bahlil bisa dibilang sebagai juragan tanah. Pasalnya dari keseluruhan harta, jumlah tanah Bahlil mencapai Rp291 miliar.
Berikut rincian harta Bahlil Lahadalia:
Tanah dan bangunan Rp291,6 miliar
1. Tanah dan bangunan seluas 717 m2/164.25 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp10.362.600.000
2. tanah dan bangunan seluas 278 m2/400 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp4.671.250.000
3. tanah dan bangunan seluas 1600 m2/1500 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp41.410.000.000
4. tanah seluas 509 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp20.806.000.000
5. tanah dan bangunan seluas 112 m2/300 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp5.221.700.000
6. tanah dan bangunan seluas 120 m2/300 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp5.221.700.000
7. tanah dan bangunan seluas 424 m2/1200 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp41.410.000.000
8. tanah dan bangunan seluas 2000 m2/1500 m2 di kab / kota gianyar, hasil sendiri Rp46.561.000.000
9. tanah seluas 2490 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp1.560.450.000
10. tanah seluas 939 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp1.060.500.000
11. tanah seluas 2490 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp1.575.600.000
12. tanah seluas 3500 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp782.750.000
13. Tanah seluas 1350 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp15.554.000.000
14. tanah dan bangunan seluas 420 m2/600 m2 di kab / kota kota jakarta selatan, hasil sendiri Rp31.108.000.000
15. tanah dan bangunan seluas 579 m2/800 m2 di kab / kota kota jakarta selatan, hasil sendiri Rp41.410.000.000
16. Tanah dan bangunan seluas 750 m2/1200 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp10.403.000.000
17. Tanah dan bangunan seluas 68 m2/195 m2 di kab / kota jayapura, hasil sendiri Rp7.302.300.000
18. Tanah seluas 335 m2 di kab / kota sragen, hasil sendiri Rp5.196.455.000
Alat transportasi dan mesin Rp98.400.000
1. Mobil, toyota harier tahun 2007, hasil sendiri 57.800.000
2. Mobil, honda crv tahun 2010, hasil sendiri 40.600.000
Harta bergerak lainnya –
Surat berharga Rp1.612.500.000
Kas dan setara kas Rp17.091.871.693
Total harta kekayaan Rp310.420.076.693
(wol/okz/ags)