Gus Dur Menyebut Prabowo Subianto Sebagai Sosok yang Paling Ikhlas – Waspada Online

by -31 Views

Jakarta, Waspada.co.id – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memutar rekaman video talkshow yang berisi obrolan saat Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengatakan bahwa Prabowo Subianto merupakan sosok yang paling ikhlas. Video tersebut diputar saat pertemuan dengan istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, bersama keluarga, di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Minggu (29/9).

Pertemuan tersebut dilakukan untuk memberikan surat penegasan bahwa Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman Wahid yang berisi pemberhentian sebagai presiden sudah tidak berlaku. Dengan adanya video itu, Bambang Soesatyo menyatakan bahwa Gus Dur telah melihat jauh ke depan tentang sosok yang akan memimpin bangsa saat ini.

“Mungkin dapat membangkitkan memori kolektif kita dalam mengenang beliau, dan kita juga tahu, itulah kelebihan beliau, bagaimana beliau melihat jauh ke depan, siapa yang akan memimpin hari ini, beliau sudah mengucapkan beberapa puluh tahun yang lalu,” kata Bamsoet seperti dilansir dari laman republika.

Rekaman tersebut berasal dari video talkshow yang ditayangkan dalam acara Kick Andy di salah satu stasiun TV, di mana Andy F Noya mewawancarai Presiden keempat RI tersebut. Wawancara tersebut terjadi sebelum pencalonan dalam Pemilu Presiden 2009.

Saat itu, Andy F Noya meminta Gus Dur untuk menilai sosok kandidat paling kuat yang akan dipilih oleh rakyat. Saat itu, kandidat calon presiden yang disebutkan oleh Andy antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo Subianto.

“Banyak yang saya pikir itu menunjukkan bagaimana dia ikhlas kepada rakyat Indonesia,” ujar Gus Dur dalam rekaman video tersebut.

Setelah rekaman video selesai diputar, Bamsoet menilai bahwa sosok Gus Dur memiliki ‘penglihatan’ yang luar biasa. Terbukti, kata dia, Prabowo Subianto sekarang akan menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia, menggantikan Joko Widodo.

“Tentu kita masih ingat dengan ciri khas Gus Dur. Begitu saja kok repot. Ini adalah memori yang tidak bisa lepas dari pikiran kita, mengenang beliau sebagai presiden kita,” katanya.

MPR RI secara resmi menyatakan bahwa TAP MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden Abdurrahman Wahid yang berisi pemberhentian sebagai presiden tidak berlaku lagi. Hal yang sama juga dilakukan kepada keluarga Presiden pertama, Soekarno, dengan menyatakan bahwa TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno tidak berlaku lagi.

Dan kepada Presiden Soeharto, melalui penyesuaian TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 tentang Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, yang mencabut nama Soeharto.