Presiden Prabowo Subianto bersiap-siap untuk memberikan bantuan sosial (bansos) yang khusus ditujukan untuk masyarakat miskin ekstrem. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, masih terdapat sekitar 3,1 juta penduduk yang tergolong dalam masyarakat miskin ekstrem di Indonesia. Dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Cak Imin mengungkapkan bahwa pemerintah akan fokus pada upaya pengentasan angka kemiskinan ekstrem, khususnya dengan peningkatan bantuan khususnya untuk mereka.
Cak Imin juga menegaskan bahwa terdapat sekitar 790 ribu kepala keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem, dan pemerintah akan berupaya menanggulangi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat di wilayah tersebut. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan akses kepada kelompok produktif dalam meningkatkan kapasitas skill mereka agar dapat bekerja lebih produktif.
Dalam upaya pengentasan miskin ekstrem, Cak Imin mencatat bahwa akan ada tiga tahap yang akan dilakukan pemerintah. Tahap pertama adalah meningkatkan bantuan khusus untuk penduduk miskin ekstrem, dengan memberikan akses kepada kelompok yang produktif untuk meningkatkan kemampuan kerja mereka. Selanjutnya, pemerintah akan mendorong masyarakat miskin ekstrem agar dapat mandiri dan tidak lagi tergantung pada bantuan pemerintah.
Dengan pendekatan yang komprehensif ini, pemerintah berharap dapat membantu sekitar 3,1 juta warga miskin ekstrem dalam meninggalkan status kemiskinan yang mereka hadapi. Hal ini menjadi langkah penting dalam penanggulangan kemiskinan yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
