Pemerintah telah menyiapkan strategi pengendalian harga pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau melalui pengawasan harga dan operasi pasar. Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fritz Edward Siregar, menuturkan bahwa pemerintah akan segera melakukan intervensi jika terjadi lonjakan harga, terutama pada komoditas seperti minyak goreng dan gula. Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak tegas terhadap pengusaha yang tidak mematuhi ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET). Disepakati bahwa sejumlah BUMN akan dilibatkan dalam operasi pasar melalui Gerakan Pangan Murah. Bentuk intervensi ini mencakup penyediaan outlet distribusi hingga dukungan transportasi untuk memastikan pasokan pangan merata ke seluruh wilayah Indonesia. Operasi pasar merupakan wujud konkret komitmen pemerintah dalam menstabilkan harga pangan selama Ramadan. Dengan langkah ini, pemerintah optimistis harga pangan selama Ramadan dan Idulfitri dapat terjaga stabil, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan tenang. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, menambahkan bahwa Kemendag mendukung secara penuh operasi pasar sebagai wujud menurunkan harga dan menstabilkan harga. Kalau ada yang melanggar, pastikan akan dilakukan penindakan bahkan pencabutan izin usaha. Ini merupakan langkah konkret pemerintah untuk memastikan harga pangan selama bulan Ramadan dan Idulfitri tetap stabil untuk kenyamanan masyarakat dalam beribadah.
Rumuskan Strategi Jaga Harga Pangan Ramadan dan Idulfitri
