Kementerian Sosial akan memulai pelaksanaan Sekolah Rakyat di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tahun ini. Sekolah ini ditujukan untuk anak-anak yang tergolong miskin dan miskin ekstrim. Hal ini diungkapkan Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam acara Sosialisasi dan Koordinasi Pembentukan Sekolah Rakyat di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut. Menurut Saifullah, pembentukan sekolah rakyat ini didasarkan pada Instruksi Presiden nomor 8 tahun 2024, dengan empat sekolah yang akan mulai beroperasi di Sumut. Dua sekolah akan menggunakan aset Kemensos, satu aset Pemprov Sumut sesuai usulan Gubernur Sumut Bobby Nasution, dan satu lagi gedung Universitas Islam Sumatera Utara (UIN SU) di Kota Tebing Tinggi.
Pembangunan gedung sekolah di Kabupaten/Kota sesuai dengan usulan akan dimulai pada tahun ini, dengan anggaran yang akan ditampung oleh APBN. Sekolah Rakyat ini menawarkan biaya pendidikan gratis, fasilitas asrama, dan kurikulum yang dilengkapi dengan berbagai tambahan. Program ini ditujukan untuk keluarga miskin dan miskin ekstrim, tanpa adanya tujuan untuk membedakan antara sekolah kaya dan miskin. Gus Ipul menjelaskan bahwa ini adalah langkah afirmatif untuk memberikan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi keluarga miskin agar dapat belajar dengan baik. Saat ini program Sekolah Rakyat sedang dalam tahap survey tahap dua dan akan segera dimulai pembelejaran di sejumlah titik di Indonesia.
