Badan Karantina Indonesia melalui Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Utara telah merilis 4.921 bibit sawit untuk program pemuliaan kelapa sawit nasional di Desa Timbang Deli, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang. Bibit sawit ini berasal dari Papua Nugini dan telah melewati serangkaian proses karantina yang ketat untuk memastikan kesehatannya serta kebebasannya dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) sejak September 2024 hingga April 2025.
Menurut Kepala Karantina Sumatera Utara, Prayatno Ginting, proses karantina ini bukan hanya sekadar pengawasan, tetapi juga merupakan bentuk perlindungan dan tanggung jawab terhadap kelestarian sumber daya hayati. Bibit-bibit yang telah dinyatakan sehat dan bebas dari Lethal Yellowing telah melewati berbagai tahapan pengujian laboratorium dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), serta telah dikultur jaringan untuk bahan indukan dalam program pemuliaan kelapa sawit nasional.
Setelah melalui proses yang ketat, bibit-bibit sawit ini akhirnya dinyatakan bebas dari penyakit dan diberikan sertifikat pelepasan karantina tumbuhan kepada Direktur PT. Timbang Deli. Segala tindakan karantina dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan arahan dari Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean, untuk memastikan keamanan dan kesehatan komoditas yang masuk ke Indonesia. Seluruh proses karantina ini dilakukan dengan penuh kerja sama dari semua pihak terkait.
